Jumat, 23 Maret 2012

Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik


Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak) dari organisme atau individu.
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Sedikit menyangkut factor- factor perkembangan, saya akan membahas factor Internal, Eksternal dan Umum yang mempengaruhi perkembangan peserta didik:
Faktok Internal
Bakat atau pembawaan, Bakat ini dapat di umpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Anak yang mempunyai bakat music maka dia cenderung lebih mudah merespon sesuatu hal tentang music, begitu juga dengan kecenderungannya.
Sifat-sifat keturunan, Sifat-sifat keturunan individu di warisi oleh orangtua atau nenek moyang dapat berupa fisik dan mental. Fisik seperti bentik muka, hidung, telinga dll. Mental meliputi, sifat murah hati, pemarah, idealis dll.
Dorongan dan Instink, Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuau atau bertindak pada saatnya.
Instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan tanpa didahului dengan latihan.
Faktor Eksternal
Makanan, makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu, makanan yang begizi, baik, dan halal sangat mempengaruhi perkembangan fisik maupun psikisnya. Seperti dalam Qur’an telah dijelaskan, “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah direzekikan kepadamu… (QS. Al-Maidah: 88). Pentingnya memperhatikan kualitas makanan dari segi kehalalannya ini adalah karena menurut Islam makanan mempunyai pengaruh yang besar, tidak saja terhadap pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia, melainkan juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku seseorang.
Iklim, Keadaan iklim dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak, meskipun para ahli masih terus berdebat tentang sejauh mana pengaruh-pengaruh itu terjadi pada perkembangan seorang anak. Anak Indonesia akan berbeda dengan anak-anak dari eropa, timur tengah dan lain-lain, karena kondisi iklim alam yang berbeda.
Kebudayaan, Latar belakang budaya suatu bangsa atau lingkungan sedikit banyak juga mempengaruhi dalam       perkembangan seseorang. Misalnya latar belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat lebih tenang, karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri yang mengandung petunjuk-petunjuk dan falsafah yang diramu dari pandangan hidup keagamaan.
Ekonomi, Orangtua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya, Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak dan orangtua, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada anak.
Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga, Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orangtua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti: manja, kurang bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya, menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan, dan sebagainya.
Faktor Umum
Intelegensi, Peaget mendefinisikan intelegensi sebagai pikiran atau tindakan adaptif. Selain itu, intelegensi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berfikir abtrak dan menyelesaikan masalah secara efektif. Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan perkembangannya. Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya dengan kelambanan perkembangan. Misalanya dalam hal berbicara pada usia 11 bulan, anak yang rata-rata kecerdasannya pada usia 16 bulan, bagi kecerdasannya yang sangat rendah pada usia 34 bulan, sedangkan bagi anak-anak idiot baru bisa bicara pada usia 52 bulan.
Jenis Kelamin, Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang anak. Dalam hal anak yang baru lahir misalnya, anak laki-laki sedikit lebih besar daripada anak perempuan, tetapi anak perempuan kemudian tumbuh lebih cepat daripada anak laki-laki. Demikian juga dalam hal kematangannya, anak perempuan lebih dahulu dari anak laki-laki.
Kelenjar gondok, Pada manusia, hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga perkembangannya juga terhambat. Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) misalnya katak, metamorfosis berudu menjadi katak dewasa dipengaruhi oleh hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kesehatan, Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami gangguan kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan mengalami hambatan. Serti kata-kata yang lazim dilingkungan kita “akal yang baik terdapat pada badanyang sehat”, da;am pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi fisik amat penting dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.
Ras, . Misalnya, anak-anak dari ras Mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa Eropa Utara. Demikian pula anak-anak Negro dan ras Indian, ternyata perkembangannya lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari ras bangsa-bangsa yang berkulit putih dan kuning.
Kesimpulan
Manusia dalam penciptaannya di anugrahi dengan berbagai potensi-potensi yang berbeda dari makhluk yang lainnya. Dalam posisisnya manuasia menjadi makhluk yang paling sempurna dengan kelebihan dari berbagai aspek, fisik, maupun psikologis. Sesuai dengan filosofi asal manusia yang diciptakan dari tanah, dalam tanah terdapat unsur-unsur yang bemacam-macam, seperti debu, air, api, tumbuhan-tumbuhan, hewan-hwan melata dan lain-lain.
Hubungannya dengan perkembangan, bahwa dalam masa –masa perkembangannya manusia mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilalui, dalam masa perkembangannya sangat banyak yang menjadi factor penentunya, karena konponen-komponen yang berkaitan yang sangat banyak. seperti yang telah kita bahas yaitu factor-faktor yang ada dalam diri individu, di luar individunya sampai pada factor-faktor yang umum.
Factor yang berasal dari dalam invidu (internal), meliputi; bakat atau pembawaan, sifat-sifat keturunan, dorongan dan instink. Sedangkan factor-faktor diluar individu (Eksternal), meliputi; makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, dan kedudukan anak dalam keluarga.dan factor-faktor yang umum meliputi; intelegensi, jeniskelamin, kelenjar gondok, kesehatan, dan ras.
Sedikit pembahasan diatas hanya sebagaian kecil masalah yang bersangkutan dengan perkembangan manusia. Semoga dengan pembahasan ini kami dapat mengambil manfaat dari pengetahuan yang da dalam mata pelajaran ini.

Rujukan
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,PT Remaja Rosdakarya, 2011, Bandung.
Hasan, Aliah B. Purwaka, Psikologi Perkembangan Islami, PT. Rajagrafindo Pesada, 2006, Jakarta.
Hartinah, Sitti, Perkembangan Peserta Didik, PT. Refika Aditama, 2010, Bandung.