Pertumbuhan diartikan
sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan
atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum
tampak) dari organisme atau individu.
Perkembangan diartikan
sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Sedikit menyangkut factor- factor perkembangan, saya akan membahas factor
Internal, Eksternal dan Umum yang mempengaruhi perkembangan peserta didik:
Faktok Internal
Bakat atau pembawaan, Bakat ini
dapat di umpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang
terkandung dalam diri anak. Anak yang mempunyai bakat music maka dia cenderung
lebih mudah merespon sesuatu hal tentang music, begitu juga dengan kecenderungannya.
Sifat-sifat keturunan, Sifat-sifat
keturunan individu di warisi oleh orangtua atau nenek moyang dapat berupa fisik
dan mental. Fisik seperti bentik muka, hidung, telinga dll. Mental meliputi,
sifat murah hati, pemarah, idealis dll.
Dorongan dan Instink, Dorongan
adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuau atau bertindak
pada saatnya.
Instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang
menyampaikan pada tujuan tanpa didahului dengan latihan.
Faktor Eksternal
Makanan, makanan
merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap
individu, makanan yang begizi, baik, dan halal sangat mempengaruhi perkembangan
fisik maupun psikisnya. Seperti dalam Qur’an telah dijelaskan, “Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah direzekikan kepadamu… (QS.
Al-Maidah: 88). Pentingnya memperhatikan kualitas makanan dari segi
kehalalannya ini adalah karena menurut Islam makanan mempunyai pengaruh yang
besar, tidak saja terhadap pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia, melainkan
juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku seseorang.
Iklim, Keadaan iklim
dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental anak, meskipun para ahli masih terus berdebat tentang
sejauh mana pengaruh-pengaruh itu terjadi pada perkembangan seorang anak. Anak Indonesia
akan berbeda dengan anak-anak dari eropa, timur tengah dan lain-lain, karena
kondisi iklim alam yang berbeda.
Kebudayaan, Latar belakang
budaya suatu bangsa atau lingkungan sedikit banyak juga mempengaruhi dalam perkembangan seseorang. Misalnya latar
belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran
dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat lebih tenang, karena jiwanya masih berada
dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri yang mengandung
petunjuk-petunjuk dan falsafah yang diramu dari pandangan hidup keagamaan.
Ekonomi, Orangtua yang
ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya
dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
anak-anaknya, Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan
jiwa, yang pada gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara
anak dan orangtua, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada anak.
Kedudukan anak dalam lingkungan
keluarga, Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi
perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian
orangtua tercurah kepadanya, sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat
seperti: manja, kurang bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya, menarik
perhatian dengan cara kekanak-kanakan, dan sebagainya.
Faktor Umum
Intelegensi, Peaget
mendefinisikan intelegensi sebagai pikiran atau tindakan adaptif. Selain itu,
intelegensi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk berfikir abtrak
dan menyelesaikan masalah secara efektif. Tingkat intelegensi yang tinggi erat
kaitannya dengan kecepatan perkembangannya. Sedangkan tingkat intelegensi yang
rendah erat kaitannya dengan kelambanan perkembangan. Misalanya dalam hal
berbicara pada usia 11 bulan, anak yang rata-rata kecerdasannya pada usia 16
bulan, bagi kecerdasannya yang sangat rendah pada usia 34 bulan, sedangkan bagi
anak-anak idiot baru bisa bicara pada usia 52 bulan.
Jenis Kelamin, Jenis kelamin
juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang
anak. Dalam hal anak yang baru lahir misalnya, anak laki-laki sedikit lebih
besar daripada anak perempuan, tetapi anak perempuan kemudian tumbuh lebih
cepat daripada anak laki-laki. Demikian juga dalam hal kematangannya, anak
perempuan lebih dahulu dari anak laki-laki.
Kelenjar gondok, Pada manusia,
hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
seseorang. Seseorang yang kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang luar
biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang kekurangan hormon pertumbuhan maka
dapat mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar
gondok (kelenjar tiroid) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon tiroksin mengakibatkan kretinisme.
Kretinisme yaitu pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang, sehingga
perkembangannya juga terhambat. Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) misalnya
katak, metamorfosis berudu menjadi katak dewasa dipengaruhi oleh hormon
tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Kesehatan, Mereka yang
kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami perkembangan dan
pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya, mereka yang mengalami gangguan kesehatan,
baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan pertumbuhannya juga akan
mengalami hambatan. Serti kata-kata yang lazim dilingkungan kita “akal yang
baik terdapat pada badanyang sehat”, da;am pertumbuhan fisiknya, manusia
memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya.
Kondisi fisik amat penting dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.
Ras, . Misalnya,
anak-anak dari ras Mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa Eropa
Utara. Demikian pula anak-anak Negro dan ras Indian, ternyata perkembangannya
lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari ras bangsa-bangsa yang berkulit
putih dan kuning.
Kesimpulan
Kesimpulan
Manusia dalam
penciptaannya di anugrahi dengan berbagai potensi-potensi yang berbeda dari
makhluk yang lainnya. Dalam posisisnya manuasia menjadi makhluk yang paling
sempurna dengan kelebihan dari berbagai aspek, fisik, maupun psikologis. Sesuai
dengan filosofi asal manusia yang diciptakan dari tanah, dalam tanah terdapat
unsur-unsur yang bemacam-macam, seperti debu, air, api, tumbuhan-tumbuhan,
hewan-hwan melata dan lain-lain.
Hubungannya
dengan perkembangan, bahwa dalam masa –masa perkembangannya manusia mempunyai
tahapan-tahapan yang harus dilalui, dalam masa perkembangannya sangat banyak
yang menjadi factor penentunya, karena konponen-komponen yang berkaitan yang
sangat banyak. seperti yang telah kita bahas yaitu factor-faktor yang ada dalam
diri individu, di luar individunya sampai pada factor-faktor yang umum.
Factor yang
berasal dari dalam invidu (internal), meliputi; bakat atau pembawaan,
sifat-sifat keturunan, dorongan dan instink. Sedangkan factor-faktor diluar
individu (Eksternal), meliputi; makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, dan
kedudukan anak dalam keluarga.dan factor-faktor yang umum meliputi; intelegensi,
jeniskelamin, kelenjar gondok, kesehatan, dan ras.
Sedikit
pembahasan diatas hanya sebagaian kecil masalah yang bersangkutan dengan
perkembangan manusia. Semoga dengan pembahasan ini kami dapat mengambil manfaat
dari pengetahuan yang da dalam mata pelajaran ini.
Rujukan
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,PT Remaja Rosdakarya,
2011, Bandung.
Hasan, Aliah B. Purwaka, Psikologi Perkembangan Islami, PT.
Rajagrafindo Pesada, 2006, Jakarta.
Hartinah, Sitti, Perkembangan Peserta Didik, PT. Refika Aditama,
2010, Bandung.