www.fibromyalgia-treatment.com |
Dalam
pekembangan selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah
satu wilayah psikologi manusia atau suatu konsep umum yang mencakup semua
bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan
masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan,
berpikir, dan keyakinan.
Bransford
(1989) mneguraikan singkat tentang teori kognitif. Yang penting dalam hal ini
adalah bagaiman orang belajar, mengerti dan mengingat informasi, dan mengapa
beberapa orang dapat melakukan dengan baik dan yang lainnya tidak. Kenyataannya
ahli-ahli kognitif lebih cenderung menyelidiki aspek-aspek penting dalam
belajar, seperti bagaiman orang dewasa mengingat informasi verbal atau bagaimana
anak-anak memahami cerita-cerita.
Berkaitan
dengan belajar, aliran ini berupaya mendeskripsikan apa yang terjadi dalam diri
seseorang ketika belajar. Teori ini lebih menaruh perhatian pada
peristiwa-peristiwa internal. Belajar (menurut teori kognivistik) adalah proses
pemaknaan informasi dengan jalan mengaitkannya dengan struktur informasi yang
telah dimiliki. Peristiwa belajar yang dialami manusia bukan semata masalah
respon terhadap stimulus, melainkan adanya pengukuran dan pengarahan diri yang
dikontrol oleh otak.
Teori
belajar kognitivistik lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar
itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.